Etika adalah suatu keharusan
dari tiap-tiap manusia untuk memahami suatu aspek atau aturan yang ada pada
setiap tempat. Etika atau sopan santun diharuskan dimiliki oleh setiap individu
makhluk sosial atau manusia. Bila pengetahuan etika tidak dimiliki oleh setiap
insan maka, akan berpengaruh buruk pada moral nantinya. Etika bukan saja harus
di pelajari pada kenyataan atau dunia nyata, melainkan pada dunia maya atau
internet etika pun harus ada dan perlu diterapkan. Etika menulis di internet
adalah suatu ke sopanan menulis yang meliputi ketentuan-ketentuan tertentu yang
mengharuskan si penulis memenuhi syarat-syarat tertentu dalam menulis di
internet. Kita tidak bisa seenaknya saja dalam melakukan penulisan, jika kita
masih mencari sumber tulisan kita melalui media internet. Tentunya kita wajib
mencantumkan sumber dari mana kita dapatkan teori untuk tulisan yang kita buat.
Untuk menghindari hal-hal yang di katakan plagiarisme dalam suatu hasil karya
tulisan ataupun karya-karya yang lainnya.
Etika dalam menulis di dunia maya tergolong pada
3 bagian menurut Prof. DR. Nina W. Syam, M.S , diantaranya adalah :
1. Etika
Deskriptif
Cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti
luas. Ia bersifat netral dan hanya memaparkan moralitas yang terdapat pada
individu, kebudayaan, atau subkultur tertentu.
2. Etika Normatif
Mendasarkan pada norma, mempersoalkan apakah
norma bisa diterima seseorang/masyarakat secara kritis, menyangkut apakah
sesuatu itu benar/tidak. Terbagi 2, yaitu Umum dan Khusus.
Umum: menekankan pada tema-tema umum seperti
mengapa norma mengikat? Bagaimana hubungannya antara tanggung jawab dan
kebebasan? Dll.
Khusus: upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip
etika umum ke dalam perilaku manusia.
3. Metaetika
Menganalisis logika perbuatan dalam kaitannya
dengan ‘baik’ atau ‘buruk’.
Tata cara untuk menulis di
dunia maya, meliputi banyak hal yang harus diperhitungkan agar etika dalam
menulis yang dimaksud dapat terpenuhi. Adapun tata cara tersebut meliputi :
Pencantuman Sumber Tulisan
Sebagai penulis, kita sudah seharusnya menghargai
hasil karya dari penulis lainya. Apabila kita menulis berdasarkan referensi
yang didapat pada artikel penulis lain, maka sudah seharusnya kita mencantumkan
sumber secara tranparan.
Pencantuman sumber tulisan ini juga berlaku pada
social media berupa text maupun gambar baik di twitter, facebook, instagram,
path dan lainnya.
Tidak Melanggar Hak Cipta
Hal terpenting yang harus diperhatikan dan
digaris-bawahi adalah banyak blog yang melanggar Hak Cipta dimana banyak blog
yang menyertakan link ke suatu file berupa lagu, buku elektronik (eBook),
software, film atau hasil karya lain yang sebenarnya memiliki atau terlindungi
oleh Hak Cipta si pemilik.
Di akui bahwa memang ada banyak perdebatan mengenai
Hak Cipta dalam dunia internet. Akan tetapi sebagai penulis, ada baiknya tidak
melanggar Hak Cipta. Kalau pun kita ingin membagikan hal yang bermanfaat, cukup
tuliskan bahwa file ini memiliki Hak Cipta yang disertai sumber file (kembali
pada Pencantuman Sumber Tulisan).
Tidak Mengandung Unsur SARA
Permasalahan SARA memang sangat rentang dan dapat
menimbulkan pertentangan yang akan berakibat buruk. Apalagi jika hal SARA ditulis
dalam media online yang bersifat mudah menyebar.
Pemahaman orang-orang tentang hal ini tentu saja
berbeda-beda berdasarkan latar belakang orang yang membacanya.
Keaneka-ragaman akan pemikiran tersebut akan
dapat menyulut permasalahan SARA yang ditulis dalam suatu blog menjadi
masalah yang serius dan susah terkendalikan.
Karena itu, jika Anda ingin menulis hal yang
mengandung SARA, ada baiknya ditambahkan dengan kata-kata “Menurut saya” yang
dimana pembaca akan beranggapan bahwa hal ini adalah sebagai opini, bukan
penuduhan ataupun pencemaran.
Tidak Berbau Pornografi
Jika ingin mendapatkan ranking tertinggi dan visitor
terbanyak, artikel atau konten yang berbau pornografi adalah hal yang dapat
mendongkrak visitor blog Anda. Karena itu, banyak konten blog yang
berlomba-lomba mencari berita ataupun kejadian yang mengandung pornografi.
Ada suatu hal yang perlu diingat sebagai penulis blog.
Bahwa blog kita dapat diakses oleh siapapun tidak terkecuali oleh anak dibawah
umur. Memang benar bahwa penyedia layanan hosting blog seperti WordPress.com
pun telah merilis aturan bahwa telah melarang adanya unsur pornografi dan akan
memberi sanksi kepada penulis yang melanggar, berupa akun blog di suspend
secara sepihak.
Search engine khususnya Google dimana merupakan search
engine terbesar di dunia, bahkan menyatakan bahwa mereka lebih menyukai artikel
ataupun konten yang segar (fresh content) dibandingkan dengan konten yang di
copy paste tanpa editing.
Referensi :