Nama : Syifa Nurai Rahmayanti
Kelas : 1KA24
NPM : 17111001
Organisasi
atau dapat di artikan sekumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi sendri terdiri dari lebih dari satu orang,karena tidak mungkin hanya
di jalankan oleh satu orang saja. Organisasi sangat bermacam-macam tergantung
dari jenis bidangnya,tapi mereka semua memiliki satu yang sama,yaitu sebuah
tujuan. Mulai dari organisasi yang ruang lingkupnya kecil hingga yang sangat
besar yang melibatkan sebuah negara.
Baiklah sudah cukup pembahasan
tentang pengertian organisasinya. Sekarang saya akan berbagi pengalaman tentang
berorganisasi saya ketika zaman SMP-SMA tepatnya berawal pada tahun 2005an.
Saat itu ketika saya mulai menginjak
bangku SMP yang semua siswanya harus memilih salah satu atau lebih organisasi
yang di minati, sebut saja organisasi itu adalah ekstrakulikuler. Saat masih
menjadi siswa baru,kami semua diwajibkan mengikuti ekstrakulikuler
wajib,diantaranya ada ekskul Pramuka yang mengajarkan saya bagaimana
berorganisasi dengan berbagai macam keadaan dan tentunya dengan orang-orang
yang berbeda karakter pula. Serta mengajarkan disiplin tinggi dan bertanggung
jawab,seperti yang bunyi dasadarma pramuka. Kemudian selain
pramuka,ekstrakulikuler wajib lainnya adalah Bahasa Inggris,sistem nya yaitu
kami para siswa setiap pertemuan harus mencari kata-kata benda sesuai dengan
tema yang telah di tentukan sebelumnya dan itu harus di hafalkan. Dari sini
kami harus belajar mengingat kosakata yang tentunya akan menambah koleksi
kosakata yang kami ingat. Terakhir, ekstrakulikuler yang wajib kami ikuti
adalah bahasa Arab, karena SMP saya adalah SMP Islam Terpadu maka kami porsi
pendidikan agamanya pun lebih banyak dari SMP umum biasa. Sistemnya atau cara
pembelajaranya hampir sama dengan ekstrakulikuler bahasa inggris, namun setiap
pertemuan ada guru pembicara yang memberikan materi dan pengertian agar kami
lebih memahaminya. Tidak jauh berbeda seperti kelas biasa, namun lebih santai
dan pembawaanya lebih enjoy.
Singkat cerita saat pemilihan ekstrakulikuler
atau akrab di sebut ekskul pun sudah tiba waktunya. Awalnya saya masih bimbang
ingin memilih ekskul pilihan apa. Saya sempat mengikuti ekskul PKS kependekan
dari Patroli Keamanan Sekolah,yang setiap akhir pekan selalu ada latihan
gabungan di polsek setempat. Tapi saya merasa keberatan dengan latihan gabungan
ini karena waktu untuk beristirahat di rumah menjadi tidak ada sama sekali,
hari senin sampai jum’at sekolah dari pagi hingga sore. Hari sabtu penuh dengan
latihan ekstrakulikuler serta pelajaran tambahan lainnya dan hari minggu masih
harus latihan gabungan juga. Kemudian saya putuskan untuk berpindah
ekstrakulikuler.
Suatu
ketika beredar kabar bahwa ada ekstrakulikuler yang baru di bentuk dan di
resmikan oleh kepala sekolah, yaitu Palang Merah Remaja atau dapat disingkat
PMR. Respon dari para siswa cukup baik dan diminati, banyak teman-teman saya
yang bergabung dengan ekstraklikuler PMR. Kemudian salah seorang teman mengajak
saya untuk bergabung, karena saat itu saya sedang tidak terikat dengan
organsasi apapun, tanpa pikir lama dan panjang saya menerima ajakan teman saya,
dan langsung mendaftarkan diri sebagai anggota. Dari sinilah saya mulai serius
mengikutinya karena PMR cukup menarik dan sangat bermanfaat bagi kehidupan
nyata.
Palang Merah Remaja atau PMR
adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh
Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR merupakan salah
satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas
organisasi PMI.
Jadwal latihanpun telah keluar, ada
saatnya berlatih praktek di lapangan dan adapun materi yang hanya duduk
mendengarkan serta menyimak bapak ketua menerangkan. Banyak sekali pelajaran
yang dapat saya petik dari materi ekstrakulikuler PMR ini, mulai dari manfaat
tanaman herbal, obat-obatan tradisional, macam-macam obat kimia, pemberian
dosis obat, pemberian pertolongan pertama atau first aid,hingga hal-hal yang tidak boleh di lakukan karena jika
salah sedikit akan berakibat fatal. Ada satu perkataan bp. Pembina yang hingga
sekarang masih saya ingat, beliau pernah berkata “ obat itu racun “ jadi kita
tidak boleh memberikan sembarangan obat pada seorang penderita tanpa mengetahui
penyebab atau gejalanya,jika salah bisa saja menimbulkan kematian pada si
penderita, bukannya kematian pada si virus.
Hari terus berjalan... waktu terasa
begitu cepat. Latihan demi latihanpun kami jalani, sangat banyak pelajaran yang
saya dapat. Telah tiba saatnya pelantikan bagi PMR Madya (setara SMP usia 12-16
tahun), dan acara pelantikanpun berjalan lancar. Dengan resmi kami semua telah
menjadi anggota PMR Madya, seragam, syal, topi, serta balok pun kami dapat
dengan penuh perjuangan dan latihan ekstra.
Setamat
SMP saya melanjutkan sekolah ke SMK, di SMK pun saya melanjutkan kembali
ekstrakulikuler yang ketika SMP saya ikuti. Di SMK saya lebih banyak mengetahui
hal-hal yang sebelumnya belum saya tahu. Tentu saja hal itu terjadi,karena
tingkat PMR pun menjadi PMR Wira (setara SMA usia 17-21 tahun) serta
kasus-kasus yang di hadapipun lebih kompleks dan latihanpun lebih berat serta
lebih nyata. Berikut saya akan menerangkan tingatan PMR dan lambang PMR
1. PMR untuk
tingkatan SD berusia 7-12 tahun. Di sebut 'PMR Mula' dengan warna dasar hijau.
2. PMR untuk tingkatan SMP berusia 12-16 tahun. Di sebut 'PMR Madya' dengan
warna dasar Biru.
3. PMR untuk
tingkatan SMA berusia 17-21 tahun. Di sebut 'PMR Wira' dengan warna dasar
Kuning.
Arti dari lambing PMR