NPM : 17111001
Kelas : 2KA18
Budaya organisasi
adalah serangkaian nilai, kepercayaan, perilaku, adat, dan sikap yang membantu
anggota organisasi memahami prinsip-prinsip yang dianutnya, bagaimana
organisasi melakukan berbagai hal, dan apa yang dianggap penting oleh
organisasi. Ketika orang-orang membentuk organisasi mewakili budaya yang
berbeda-beda, perbedaan mereka dalam nilai, kepercayaan, perilaku, adat, dan
sikap merefleksikan multikulturalisme. Keanekaragaman muncul dalam suatu
komunitas ketika anggotanya berbeda satu sama lain dalam satu atau lebih
dimensi yang penting.
Budaya
organisasi merupakan suatu masalah lingkungan yang penting bagi manajer.
Manajer harus paham bahwa buadaya adalah suatu determinan penting yang
mempengaruhi seberapa baik organisasi mereka akan berkinerja.
Kata budaya pertama
kali muncul pada tahun 1871. Kata ini dikemukakan oleh Edward B. Tylor yang
merupakan seorang antropologis. Menurut Tylor (1871) seperti yang dikutip oleh
Brown (1998), budaya adalah “that complex
whole which includes knowledge, beliefs, art, morals, law, custom, and any
other capabilities and habits acquired by man as a member of society”. Terjemahan
bebasnya kira-kira sebagai berikut: “sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat, dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh
seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu”. Definisi
ini lalu berkembang lebih lanjut dalam ilmu sosiologi.
Budaya organisasi tidak
pernah kekurangan definisi. Budaya organisasi dijelaskan, misalnya, sebagai
“nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi,”1 “falsafah yang
menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan,”2
“cara pekerjaan dilakukan ditempat itu,”3 dan “asumsi dan
kepercayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi.”4
CATATAN
1 Terrence E.
Deal dan Allan A. Kenney, Corporate
cultures: The Rites and Rituals of Corporate Life
(Reading, Mass.:
Addison-Wesley, 1982).
2 R. T. Pascale
dan A. G. Athos, The Art of Japanese
Management (New York: Simon & Schuster, 1981).
3 Marvin Bower, The Will to Manage (New York:
McGraw-Hill, 1966).
4 Edgan H.
Schein, Organizational Culture and
Leadership (San Fransisco: Jossey-Bass, 1985).
Budaya Organisasi merupakan perluasan
dan cerminan dari personaliti para eksekutif. (Kets dan Miller: 18).
Budaya organisasi (Luthans, 2007) adalah
nilai dan norma bersama yang menuntun perilaku para anggota organisasi.
Budaya organisasi (Glinow & McShane,
2007) terdiri atas nilai dan asumsi bersama didalam organisasi
Berdasarkan berbagai
pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa budaya merupakan pengendali sosial dan
pengatur jalannya organisasi atas dasar nilai dan keyakinan yang dianut bersama
sehingga menjadi norma kerja kelompok.
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
·
Kepemimpinan
Kepemimpinan
memegang peranan penting dalam budaya organisasi, terutama pada organisasi yang
budaya organisasinya lemah.
·
Inovasi
Apakah
dalam mengerjakan tugas-tugas lebih berorientasi kepada pola pendekatan ‘pakai
tradisi yang ada’ dan memakai metode-metode yang telah teruji, atau memberikan
keleluasaan untuk menerapkan cara- cara baru melalui eksperimen.
·
Inisiatif individual
Berbicara
tentang seberapa jauh inisiatif seseorang dikehendaki dalam organisasi yang
menjadi wadahnya.
·
Identitas
Identitas
adalah pemahaman anggota organisasi yang memihak kepada organisasi secara
penuh.
·
Sistem penghargaan
Sistem
penghargaan berbicara tentang alokasi “reward”
(biasanya dikaitkan erat dengan kenakan gaji dan promosi) yang berdasarkan pada
kriteria hasil kerja anggota organisasi.
·
Toleransi terhadap resiko
Membahas
tentang seberapa jauh sumber daya manusia didorong untuk lebih agresif,
inovatif, dan mau menghadapi resiko didalam pekerjaannya.
·
Pengarahan
Artinya adalah
kejelasan organisasi dalam menentukan objektif dan harapan terhadap sumberdaya
manusia terhadap hasil kerja yang dilakukan.
·
Integrasi
Yang
dimaksud dengan integrasi disini adalah bagaimana unit-unit didalam organisasi
didorong untuk melakukan kegiatannya dalam satu koordinasi yang baik.
·
Dukungan manajemen
Bulir
dukungan manajemen ini membicarakan tentang seberapa baik para manajer
memberikan komunikasi yang jelas, bantuan, dan dukungan terhadap bawahannya
dalam melaksanakan tugasnya.
·
Pengawasan
Pengawasan
ini meliputi peraturan- peraturan dan supervisi langsung yang digunakan oleh
pihak manajemen organisasi untuk melihat secara keseluruhan dari perilaku
anggota organisasi.`
·
Pola komunikasi
Dalam
poin pola komunikasi ini, kita membahas komunikasi organisasi yang terbatas
pada hirarki formal dari setiap organisasi.
·
Pengikat organisasi (organization binder)
Budaya
organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada
saat organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam ataupun luar akibat adanya
perubahan.
·
Integrator
Budaya
organisasi merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta
bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam organisasi.
·
Identitas organisasi
Budaya
organisasi merupakan salah satu dari identitas organisasi tersebut.
·
Energi untuk mencapai kinerja yang
tinggi
Budaya
organisasi juga berfungsi sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja yang
tinggi.
·
Ciri kualitas (sign of quality)
Budaya
organisasi merupakan representasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam
organisasi tersebut.
·
Motivator
Budaya
organisasi juga merupakan pemberi semangat bagi para anggota organisasi.
·
Pedoman gaya kepemimpinan
Budaya
organisasi yang telah mengakar kuat, dapat menjadi pedoman gaya kepemimpinan
yang sesuai untuk kondisi organisasi yang bersangkutan.
·
Value enhancer
Salah
satu fungsi organisasi adalah untuk meningkatkan nilai dari para
stakeholdernya.
TIPOLOGI
BUDAYA ORGANISASI
Secara
umum budaya organisasi terpilah menjadi dua kutub besar: budaya entrepreneur dan budaya administratif. Pemahaman
dua klasifikasi dasar budaya organisasi ini akan menuntun ke arah pemahaman
budaya organisasi secara lebih baik.
Jenis
budaya entrepreneur dalam setiap
aktivitasnya selalu memfokuskan pada peluang-peluang baru. Hal ini tercermin
dalam jiwa kewiraswastaan yang selalu menganggap bahwa dengan menemukan dan
memanfaatkan peluang-peluang baru tersebut perusahaan akan selalu survive dan terdorong untuk selalu
berusaha mencapai sasaran yang berbeda-beda dari satu periode ke periode
berikutnya.
Perusahaan
yang memiliki budaya administratif bertolak belakang dari budaya entrepreneur, aktivitas yang dilakukan lebih
memfokuskan pada peluang-peluang yang sudah ada. Budaya administratif ini
memandang bahwa peluang yang diperoleh harus terus dipertahankan, karena
investasi yang ditanamkan sangat besar. Konsekuensi logisnya perusahaan
membutuhkan prosedur pengendalian yang cukup ketat untuk mempertahankan peluang
yang sudah diperoleh ini. Dinamika budaya administratif tidak sedinamis budaya entrepreneur. Struktur organisasi juga
dengan disesuaikan aktivitas usaha perusahaan yang menganut budaya
administratif ini.
Tipologi
yang dikemukakan oleh Deal & Kennedy yang memilah budaya organisasi ke
dalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama, yaitu :
·
Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
·
Kecepatan perusahaan atau manajemen dalam
mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi
Keempat kategori budaya tersebut
adalah :
·
The
Tough-guy, Macho Culture
·
The
Work Hard Culture
·
The
Bet-Your Company Culture
·
The
Process Culture
Masing-masing kategori budaya
tersebut akan dijabarkan menurut beberapa unsur penting yang ada seperti:
·
Derajat resiko dalam kegiatan usaha
·
Tipe umpan balik yang diperoleh dari
setiap keputusan
·
Tipe perusahaan yang menggunakan budaya
tersebut
·
Perilaku yang ditunjukkan oleh tokoh
panutan dalam budaya tersebut
·
Kekuatan sumber daya manusia
·
Kelemahan sumber daya manusia
·
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
tokoh panutan
DAFTAR PUSTAKA
A.B. Susanto, F.X. Sujanto, Himawan
Wijanarko, Corporate Culture &
Organization Culture, Jakarta: The Jakarta Consulting Group, 2008.
Chatab, Nevizond, Diagnostic Management, Jakarta : Serambi, 2007.
Maarif, Mansyur, Hendri, Tanjung, Manajemen Operasi, Jakarta: Grasindo,2003.
P. Robbins, Stephen, 1994, Teori Organisasi, Edisi 3,
(diterjemahkan Oleh: Jusuf Udaya, Lic., Ec.), Arcan, Jakarta
W. Griffin, Ricky, 2004, Manajemen, Jilid 1, Edisi 7,
(diterjemahkan Oleh: Gina Gania), Erlangga, Jakarta.