Paragraf
adalah bagian suatu karangan yang mengandung satu kalimat utama dan beberapa
kalimat penjelas. Paragraf juga adalah susunan dari beberapa kalimat
yang terjalin utuh, mengandung sebuah makna, dan didalamnya terdapat gagasan
utama.
Terdapat dua
metode pendekatan analisis dan penarikan kesimpulan (jeneralisasi) yang kita
dapatkan ’namanya’ dari perguruan tinggi, yaitu metode deduktif dan induktif. Paragaraf
deduktif dan Induktif adalah salah satu contoh paragraph yang dilihat dari
letak gagasan utamanya.
-
Deduktif
Ø Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah menarik
kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara
penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar.
Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran
deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan
dan bilangan.
Ø Metode Deduktif
Metode
deduktif adalah cara analisis dari kesimpulan umum atau jeneralisasi yang
diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk menjelaskan
kesimpulan atau jeneralisasi tersebut.
Metode deduktif dalam tahapan-tahapannya, sama
dengan metode lain, yaitu:
1. Tahapan Sepekulasi (berasal dari bahasa latin “speculum/cermin”).
2. Tahapan Observasi dan klasifikasi, dan
3. Tahapan perumusan hipotesis
Paragraf deduktif adalah
paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan
kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan
umum dan disusul dengan penjelasan
umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi.
Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi,
deductum berarti ‘menuntun ke bawah;
menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’.
1.
kalimat utama berada di awal paragraf.
2.
kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian
disusul dengan penjelasan.
-
Induktif
Penalaran
Induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. Untuk itu penalaran Induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik.
Ø Pengertian Penalaran Induktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran
mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1.
Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir
secara logis.
2.
Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan
nalar dan bukan dengan perasaan atau pengelaman.
3.
Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan
pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Ø Metode
Induktif
Metode
Induktif adalah kebalikan dari metode deduktif. Contoh-contoh kongkrit dan
fakta-fakta diuraikan terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu
kesimpulan atau jeneralisasi. Pada metode induktif, data dikaji melalui proses
yang berlangsung dari fakta.
Kelebihan dari metode induktif adalal sebagai
berikut:
1. Metode induktif lebih dapat menemukan kenyataan yang kompleks yang terdapat dalam data.
2. Metode induktif lebih dapat membuat hubungan antara peneliti dengan responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan dipertimbangkan.
3. Metode induktif lebih dapat memberikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada latar lainnya.
4. Metode induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
5. Metode deduktif memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari setuktur analitik.
1. Metode induktif lebih dapat menemukan kenyataan yang kompleks yang terdapat dalam data.
2. Metode induktif lebih dapat membuat hubungan antara peneliti dengan responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan dipertimbangkan.
3. Metode induktif lebih dapat memberikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada latar lainnya.
4. Metode induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
5. Metode deduktif memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari setuktur analitik.
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang
dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada
kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain :
-
Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
-
Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
-
Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
Jenis
Paragraf Induktif :
- Generalisasi
- Analogi
- Klasifikasi
- Perbandingan
- Sebab akibat
Sebab akibat terbagi menjadi 3 jenis :
o Sebab akibat
o Akibat sebab
o Sebab akibat
1 akibat 2
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan
secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang
dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili
Istilah induktif berarti bersifat
induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere,
duxi, ductum berarti ‘membawa ke; mengantarkan’; inducere, induxi,
inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan ke dalam’. Lebih lanjut
istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak
dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan.
Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum
itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa
paragraf induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Berbeda dengan paragraf deduktif, pada
paragraf diatas kita seperti menarik kesimpulan dari kalimat – kalimat yang ada
pada awal paragraf. inilah perbedaan paling signifikan antara paragraf deduktif
dan induktif, pada paragraf induktif kalimat utamanya ada pada akhir paragraf
yang juga merupakan kesimpulan dari paragraf itu sendiri.
#Tugas 2
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar