Pengguna Twitter di Jakarta Disorot Media Asing
Aplikasi
Lewatmana.com pun turut disinggung.
VIVAnews - Di
Indonesia, Twitter bukan lagi barang baru. Di media sosial digital ini, tak
sedikit penduduk Indonesia yang menumpahkan keluh kesah tentang kehidupan
mereka sehari-hari. Terlebih lagi ketika pagi dan sore hari, di mana macet
menghiasi hampir seluruh sudut-sudut jalan Ibukota Jakarta.
Di
tengah-tengah macet, hampir semua pengguna ponsel pintar yang berada di jalan
raya, baik yang di mobil pribadi maupun transportasi umum, mengupdate Twitter
mereka. Memang tidak melulu mengeluhkan tentang macet, ada juga yang
mendiskusikan sesuatu atau sekadar bertegur sapa dengan temannya.
Ternyata,
aktivitas pengguna Twitter di Ibukota ini diam-diam menyita perhatian media
asing. "Muak dengan macet yang menyita waktu selama berjam-jam, ratusan
bahkan ribuan pengguna media sosial menghabiskan waktunya dengan Twitter,"
tulis Olivia Rondonuwu dari Phys.org, Minggu 27 Oktober 2013.
"Pengguna
jalan di Jakarta, kota paling aktif dalam urusan Twitter, menggunakan layanan
mikroblog itu untuk mengalihkan perhatian dari lalu lintas yang tersendat - di
tengah jalan atau sedang menunggu," jelasnya.
Tak
heran jika melihat pengguna Twitter di Indonesia adalah yang terbesar kelima di
dunia. Menurut Olivia, ini menunjukkan pertumbuhan perekonomian masyarakat
Indonesia di kelas menengah.
Dia pun menyoroti tumbuhnya aplikasi-aplikasi lokal seputar kemacetan, seperti Lewatmana.com. Hendry Soelistyo, pengembang aplikasi online ini berharap dapat mengatasi kemacetan lalu lintas dengan memberikan informasi jalur alternatif pada penggunanya.
"Saya mengembangkannya sejak empat tahun lalu, dan ini terhubung dengan akun Twitter sehingga pengguna mereka bisa mengetahui informasi tentang lalu lintas secara real-time," jelas Hendra.
Dia pun menyoroti tumbuhnya aplikasi-aplikasi lokal seputar kemacetan, seperti Lewatmana.com. Hendry Soelistyo, pengembang aplikasi online ini berharap dapat mengatasi kemacetan lalu lintas dengan memberikan informasi jalur alternatif pada penggunanya.
"Saya mengembangkannya sejak empat tahun lalu, dan ini terhubung dengan akun Twitter sehingga pengguna mereka bisa mengetahui informasi tentang lalu lintas secara real-time," jelas Hendra.
Lewatmana.com
bekerja dengan bantuan 100 kamera CCTV yang terbesar di sudut-sudut kota dan
dipasangkan di jendela kantor, khusus di Jakarta.
Tahun ini, menurut data e-Marketers, pengguna Twitter di dunia diperkirakan mencapai 1,73 miliar, di mana 777 juta pengguna di antaranya berada di Asia Pasifik. Di wilayah ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan 67,2 juta pengguna, berada di bawah China dan India.
Tahun ini, menurut data e-Marketers, pengguna Twitter di dunia diperkirakan mencapai 1,73 miliar, di mana 777 juta pengguna di antaranya berada di Asia Pasifik. Di wilayah ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan 67,2 juta pengguna, berada di bawah China dan India.
sumber berita:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/454269-pengguna-twitter-di-jakarta-disorot-media-asing
(dikutip tanggal: 27-10-2013)
Analisis
dan Komentar :
Tak
heran jika pengguna akun twitter menyita perhatian warga asing, karena memang
jumlah penduduk Indonesia juga merupakan 5 terbesar di dunia. Jika sebagian
besar penduduk Indonesia yang termasuk menengah ke atas mempunyai smartphone
dan memiliki akun twitter.
Apalagi
disaat keadaan yang “macet” kebanyakan orang akan bosan jika hanya terus duduk
diam menghadapi kemacetan yang terjadi, tak heran jika orang-orang akan
meluapkan segala perasaannya lewat media sosial termasuk twitter. Dapat
dibayangkan, ada berapa juta jiwa orang-orang yang saat itu terkena macet dan
setiap dari orang tersebut menumpahannya di media sosial twitter. Bukan hanya
masalah kemacetan, twitter juga sering dijadikan ajang untuk bertegur sapa atau
berkomunikasi dengan teman-teman.
Ditambah
lagi penduduk ibu kota sangat banyak, dan sebagian besar dari mereka aktif
menggunakan akun twiteer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar